Activity

Promo

Event Calendar

Info Management

Article

Hall Of Fame

Latest Article

Menjaga Ginjal Tetap Sehat

Thursday, 22 August 2024

MENJAGA GINJAL TETAP SEHAT

Hai Mitra ABE dan Keluarga Harmonis,

Apa sih yang begitu bernilai mahal dalam kehidupan kita? Jawabannya kebanyakan orang mungkin adalah Kesehatan diri kita.. Kita tidak akan pernah saling bertemu jika salah satu dari kita sedang tidak sehat atau sedang memiliki kesehatan yang tidak baik.. Tetangga terdekat kita mungkin tidak akan pernah kita lihat saat dia sedang tidak memiliki kesehatan yang baik. Bahkan oleh keluarganya sendiri. Yuk selalu kita jaga kesehatan kita dengan menjaga kebersihan lingkungan tinggal kita, mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi secara teratur, olahraga yang cukup namun rutin dan istirahat yang juga cukup, untuk menyempurnakan kesehatan kita dibutuhkan untuk konsumsi suplemen atau makanan kesehatan tambahan yang berbahan baku herbal dan bukan dari kimia obat.

Jika kita diberi beberapa pertanyaan terkait pilihan mana yang lebih baik :
1. Pilih Konsumsi suplemen/makanan kesehatan atau pilih konsumsi obat? Tentu kita akan pilih lebih baik konsumsi suplemen atau makanan kesehatan daripada konsumsi obat, karena kita paham bahwa obat adalah racun yang dalam dosis tertentu bisa menyembuhkan kita dari penyakit namun dampak lainnya dari kimia obat tersebut juga bisa menimbulkan dampak ke organ tubuh lainnya. Misalnya kita minum obat flu, maka mata kita akan terasa mengantuk, jantung mungkin sedikit lebih berdebar.
 
2. Pilih Makanan kesehatan atau pilih makanan alami? Tentu kita akan pilih lebih baik konsumsi makanan alami, karena selain bentuknya masih asli alami, materinya juga masih lebih segar, dan harganya jauh lebih murah.. ohya, Astronout sang ilmuwan peneliti antariksa saat terbang ke luar angkasa tentunya membutuhkan suplemen/makanan kesehatan untuk dikonsumsi agar kebutuhan gizinya tercukupi & tetap sehat selama penelitain di luar angkasa.
 
3. Lalu Makanan apa yang terjamin saat ini masih alami??? Betapa dilemanya masyarakat, Mau makan nasi (misalnya), banyak penjual beras yang menggunakan pemutih untuk supaya berasnya terlihat bersih & menarik pembeli, padahal zat pemutihnya kimia yang sangat berbahaya jika terus terkonsumsi rutin.. Lalu saat kita mau makan sayuran, tapi banyak sayuran yang berpestisida dosis tinggi, bahkan pada umumnya, orang awam membeli sayuran biasanya pilih sayuran yang mulus & tidak ada bolong daunnya.. karena keliatan lebih segar padahal bisa jadi daun sayuran tersebut mulus & tidak bolong seperti itu karena pemberian pestisida yang sering oleh petani atau pemiliknya, bahkan seekor ulat pun gak berani makan daunnya, lalu kita mau makan ikan asin pun rawan kimia formalin, lalu mau makan daging ayam banyak ayam potong yang ukurannya besar karena sering disuntik kimia.

Maka disini kita bisa simpulkan bahwa betapa kita masyarakat awam ini sungguh memerlukan makanan kesehatan atau suplemen, selain kita sulit mencari bahan makanan yang aman dan masih alami, juga suplemen/makanan kesehatan adalah sebagai penyeimbang gizi sehingga kita bisa lebih menjaga kesehatan diri karena potensi penyakit salah satunya bisa datang dari bahan makanan juga minuman yang sering kita konsumsi setiap saat.
 
Kebaikan kandungan Green Brazilian Propolis, habbatussauda serta antioksidan artepilin-C yang sudah teruji laboratorium pada produk Prolisda (Propolis & habbatussauda) terbukti bukan saja efektif untuk optimalkan sistim imunitas tubuh kita melindungi dari serangan radikal bebas serta mencegah terinfeksi virus penyebab beberapa penyakit, namun juga bisa untuk mempercepat pemulihan dari sel tubuh yang rusak, menjadi solusi dari beberapa keluhan masalah kesehatan serta untuk menambah keharmonisan hubungan pasangan suami istri.

Kapan waktu yang terbaik mengonsumsi Prolisda?

Untuk menjaga kesehatan harian campurkan 7-10 tetes kedalam air mineral ¼ cangkir konsumsi 2x sehari. Sementara untuk pemulihan kesehatan/recovery 15-20 tetes konsumsi 3x sehari, yaitu pagi, siang dan malam (saat perut kosong)
Yuk konsumsi Prolisda secara rutin dan teratur agar kesehatan tubuh kita selalu terjaga.

Mitra ABE dan Keluarga harmonis.., Pada artikel kesehatan kita kali ini, kita akan membahas terkait dengan salah satu organ tubuh kita yang sangat penting didalam sistem tubuh kita yaitu Ginjal

Cara menjaga ginjal tetap sehat
Belakangan ini sering kita mendengar dan juga membaca tentang pemberitaan banyaknya pasien anak yang menjalani terapi cuci darah di banyak rumah sakit. Berita yang banyak muncul di media sosial tersebut tidak bisa kita anggap masalah yang ringan semata, tapi seharusnya ini justru menjadi peringatan keras buat kita semua agar bisa lebih menjaga kesehatan diri juga keluarga kita.

Mengutip dari antaranews.com dan detikhealth.com bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pernah melaporkan ada sebanyak 12 provinsi di Indonesia menempati posisi tertinggi angka kasus penyakit ginjal kronis.

"Indonesia saat ini menghadapi bonus demografi,justru pada umur 35 tahun mulai menampakkan orang dengan usia produktif terjadi penyakit ginjal kronis ini harus kita waspadai"

Ginjal Kronis? Kabar Mengerikan gak sih?

Penyakit ginjal merupakan penyebab kematian ke-10 di Indonesia, dengan jumlah kematian lebih dari 42 ribu per tahun, ucap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular KEMENKES RI Eva Susanti dalam jumpa pers diacara Peringatan Hari Ginjal Sedunia 2023. Kasus tertinggi di Indonesia ada di Kalimantan Utara, Maluku, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, NTB, Aceh, Jawa Barat, Maluku, DKI Jakarta, Bali, dan Yogyakarta.

"Indonesia saat ini menghadapi bonus demografi, justru pada umur 35 mulai menampakkan orang dengan usia produktif terjadi penyakit ginjal kronis. Ini harus kita waspadai," katanya.

Penyakit ginjal kronis menempati urutan ke-11 kasus penyakit paling mematikan di dunia, mencapai lebih dari 1,42 juta jiwa. Angka itu berada dalam jajaran penyakit mematikan lainnya seperti jantung 9,13 juta jiwa, stroke 6,5 juta jiwa, Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) 3,2 juta jiwa, infeksi pernapasan bawah 2,49 juta jiwa, kanker paru 2 juta jiwa, kelainan neonatal 1,88 juta jiwa, alzheimer 1,62 juta jiwa, diabetes 1,55 juta jiwa, diare 1,53 juta jiwa, sirosis 1,47 juta jiwa.

Dikesempatan lainnya, Humas Pengurus Besar Perhimpunan Nefologi Indonesia (Pernefri) Wachid Putranto mengemukakan penyakit ginjal kronis merupakan kerusakan ginjal secara struktural maupun fungsional yang terjadi selama lebih dari 3 bulan dan berlangsung progresif.

"Progresif artinya semakin lama, semakin memburuk, sehingga dengan obat apapun tetap suatu saat akan naik stadiumnya, dari stadium 1 sampai 5, di mana stadium akhir ini pasien harus menjalani cuci darah atau terapi pengganti ginjal," katanya.

Kemenkes memaparkan tren penyakit ginjal kronis terlihat mulai bergeser dari yang semula banyak diderita masyarakat usia lanjut saat ini menjadi lebih mengarah pada usia yang produktif. Adapun penyakit ini mulai terjadi peningkatan pada usia 35 tahun ke atas. Lantas, apa sebenarnya yang menjadi faktor penyebab penyakit ginjal muncul?

Mengutip WebMD, penyakit ginjal terjadi saat adanya kerusakan atau kelainan pada fungsi ginjal. Penyakit ginjal dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk membersihkan darah, menyaring kelebihan air dari darah, dan membantu mengontrol tekanan darah.

Ketika ginjal rusak, produk limbah dan cairan dapat menumpuk di tubuh sehingga menyebabkan pembengkakan di pergelangan kaki, mual, lemas, kurang tidur, dan sesak napas.

Berdasarkan situs Sehatnegeriku Kemenkes RI, penyakit ginjal bisa disebabkan oleh berbagai hal. Misalnya infeksi, tumor, kelainan bawaan, penyakit metabolik atau degeneratif, dan lain-lain. Penyakit Ginjal kronis, biasanya timbul secara perlahan dan sifatnya menahun.

Ada beberapa orang yang hanya memiliki satu ginjal yang sehat. Sebagai contoh pada seseorang yang mengalami cacat lahir, penyakit ginjal, atau pernah melakukan donasi ginjal. Memiliki satu ginjal saja biasanya cukup untuk menyaring darah dan menjaga fungsi normal tubuh. Orang dengan satu ginjal biasanya juga dapat beraktivitas dengan normal.

Apa yang terjadi jika manusia yang hidup dengan hanya memiliki 1 ginjal?
Dikutip dari National Kidney Foundation, orang dengan satu ginjal masih dapat hidup dengan normal. Orang dengan satu ginjal yang tidak memiliki penyakit ginjal atau kondisi medis lainnya umumnya tidak memerlukan obat-obatan.

Ginjal juga masih dapat menjalankan fungsinya dalam menyaring darah, mengatur keseimbangan air dan elektrolit, produksi hormon, membuang limbah dan racun dari tubuh melalui urine, serta mengaktifkan vitamin D.

Akan tetapi, orang yang hanya memiliki satu ginjal berpotensi mengalami penurunan fungsi ginjalnya di kemudian hari. Hal itu mengingat hanya ada satu ginjal yang perlu bekerja ekstra. Penurunan fungsi ginjal bisa mengakibatkan tekanan darah tinggi, peningkatan protein dalam urine, retensi cairan, dan penyakit ginjal.

Untuk itu, orang yang hidup dengan satu ginjal perlu menjalani gaya hidup sehat untuk mencegah masalah kesehatan ginjal. Orang yang hidup dengan satu ginjal juga perlu membatasi alkohol dan kafein, makanan mengandung kolesterol, makanan asin atau penggunaan garam, serta protein. Selain menjaga pola makan, orang dengan satu ginjal juga perlu olahraga secara teratur demi menjaga berat badan.
 
Berat badan berlebih atau sampai obesitas bisa mengganggu kerja ginjal. Meski demikian, hindari aktivitas atau olahraga yang bisa menyebabkan cedera pada ginjal, seperti panjat tebing, balap motor, menunggangi kuda, dan terjun payung. Saat memiliki satu ginjal, seseorang juga perlu berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan. Pasalnya, konsumsi obat sembarang bisa menurunkan fungsi ginjal. Kemudian, orang yang hidup dengan satu ginjal perlu menjalani pemeriksaan fungsi ginjalnya secara rutin ke dokter. Dokter akan melakukan tes darah yang disebut laju filtrasi glomerulus (GFR) untuk mengukur kemampuan ginjal dalam menyaring zat sisa metabolisme tubuh.

Sering menahan kencing bisa berdampak buruk karena air seni adalah limbah dalam tubuh yang bisa mengandung berbagai mineral seperti asam urat dan kalsium oksalat, seperti dikutip Medical News Today.

Jika ditahan terlalu lama, mineral-mineral itu bisa mengendap dan terkonsentrasi menjadi batu. Tidak hanya itu, kebiasaan buruk ini juga memengaruhi otot kandung kemih yang menahan bertugas menahan urine. Saat Anda menahan buang air kecil, volume kandung kemih akan meningkat dan ginjal bisa mendapatkan tekanan.
 
Untuk diketahui bahwa urine ditampung di kandung kemih sebelum dikeluarkan saat kencing. Tekanan pada ginjal dapat mengganggu fungsinya dan berpotensi mengakibatkan penyakit ginjal. Jika sering menahan buang air kecil menjadi kebiasaan Anda, ini bisa mengakibatkan kerusakan ginjal jangka panjang. Salah satu bentuknya adalah munculnya batu ginjal.

Batu ginjal terbentuk dari konsentrasi mineral tinggi yang terkandung dalam urine, seperti asam urat dan kalsium oksalat. Masalah pada ginjal ini mungkin tampak tidak serius dan masih bisa diobati atau keluar sendiri, jika ukurannya masih kecil.
 
Namun, dikutip dari Kidney Stone Melbourne, batu ginjal yang dibiarkan tidak diobati bisa mengakibatkan komplikasi serius. Terkadang, batu ginjal bisa bergerak dan menyumbat saluran kemih yang mengakibatkan retensi urine dan rasa sakit luar biasa. Batu ginjal juga bisa melukai organ di dalamnya sehingga mengakibatkan infeksi berat yang meningkatkan risiko keracunan darah (septikemia). Ini adalah kondisi yang mengancam jiwa.

Cara Jaga Kesehatan Ginjal
Penyakit ginjal tentu dapat mengintai siapa pun. Untuk itu, masyarakat perlu mewaspadai penyakit tersebut dengan melakukan pencegahan sedini mungkin dan mengenali ciri-ciri dari penyakit ginjal. Berikut sejumlah cara untuk mencegah penyakit ginjal yang dilansir dari berbagai sumber:

1. Rajin Olahraga
Olahraga secara teratur dinilai dapat menurunkan risiko penyakit ginjal kronis. Pasalnya, olahraga dapat mengurangi tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung, di mana keduanya penting untuk mencegah kerusakan ginjal. Adapun olahraga yang dilakukan tentunya tak perlu berat. Lakukanlah olahraga ringan seperti jalan kaki, lari atau bersepeda secara rutin.

2. Jaga Kadar Gula Darah
Kadar gula darah yang tinggi berisiko menyebabkan kerusakan pada ginjal. Sebab, ketika sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan glukosa dalam darah, ginjal akan dipaksa untuk bekerja ekstra keras dalam menyaring darah. Jika terus dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal, bahkan bisa mengancam jiwa. Untuk itu, penting untuk menjaga kadar gula darah dengan menjaga pola makan sehat dan mengatur porsi makan. Sebaiknya, hindari makanan dengan kadar gula tinggi, makanan tinggi lemak dan kalori, serta membatasi sumber karbohidrat sederhana. Hindari juga makanan dan minuman olahan, terutama makanan cepat saji (fast food).

3. Cukupi Kebutuhan Air Putih
Asupan air yang cukup sangat penting bagi kesehatan ginjal serta menjaga tubuh tetap terhidrasi. Pasalnya, air dapat membantu membersihkan natrium dan racun dari ginjal. Usahakan untuk minum 8-10 gelas air dalam sehari untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh.

4. Hindari Senyawa BPA
Bisphenol A atau dikenal BPA, merupakan senyawa kimia yang biasanya terdapat pada wadah makanan dan minuman plastik berbasis polikarbonat. Jika terpapar di dalam tubuh, BPA berpotensi memicu seseorang untuk terserang penyakit, termasuk penyakit ginjal.

Sebuah studi yang dilakukan Universidad de Alcalá, Department of Biological Systems/Physiology Spain (2021) melihat adanya hubungannya paparan BPA terhadap penyakit kronis ginjal.

Studi tersebut menunjukkan konsentrasi tinggi BPA dalam darah berisiko lebih besar untuk menimbulkan penyakit ginjal, terutama pada orang yang memiliki kondisi patologis seperti diabetes dan darah tinggi.

Sementara, studi lain yang dilakukan oleh Renal, Vascular and Diabetes Research Laboratory, Spain (2018) menunjukkan BPA menyebabkan cedera mitokondria, stres oksidatif, dan kematian apoptosis pada sel tubulus. Hasilnya, BPA dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit ginjal kronis.

Bahaya BPA saat ini memang tengah menjadi urgensi sejumlah pihak. Dalam hal ini, BPA yang terdapat di dalam tubuh dapat mempengaruhi sistem endokrin dengan cara meniru efek dari molekul estrogen (studi literatur oleh School of Medicine and Health Sciences, Catholic University of Valencia San Vicente Mártir, Spain, 2021).

Diketahui, sistem endokrin merupakan jaringan kelenjar yang memproduksi dan melepaskan hormon, yang dapat membantu mengontrol banyak fungsi penting. Hal ini termasuk mengubah kalori menjadi energi yang digunakan untuk menjalankan fungsi seluruh sel dan organ tubuh. Dengan begitu, jika sistem ini terganggu maka dapat berdampak terhadap fungsi organ lainnya.

Maraknya bahaya BPA terhadap kesehatan tubuh pun ini menjadi urgensi sejumlah pihak. Melansir CNBC Indonesia, sejumlah negara pun telah melarang penggunaan BPA untuk kemasan makanan dan minuman yakni, Kanada, Amerika Serikat, Denmark, Malaysia, China dan negara lainnya.Di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan perubahan aturan terkait label pangan olahan berdasarkan kajian risiko Bisfenol A (BPA) pada air minum dalam kemasan (AMDK).

Penyakit ginjal tak hanya dialami orang dewasa, tetapi juga bisa dialami oleh anak-anak. Penyebab pada anak berbeda dengan dewasa. Faktor gaya hidup juga turut berkontribusi memicu resiko penyakit ginjal pada anak.

Seperti apa ciri-ciri ginjal anak bermasalah ?
Konsultan Nefrologi anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K) dalam Siniar RSCM, Kamis 25/7/2024, Anak yang mengalami masalah pada ginjal bisa dilihat dari penampilan urine-nya, ucapnya.
 
Artinya apakah air seninya keruh, warnanya berubah, jumlahnya berkurang atau lebih sedikit, itu tanda-tanda masalah ginjal. Kalau warna urine-nya berubah cokelat atau kemerahan itu sudah pasti ada sesuatu yang tidak normal

Ginjal adalah salah satu organ paling penting dalam tubuh manusia. Adapun fungsi utama ginjal adalah untuk menyaring racun, kotoran, dan zat limbah dari dalam darah untuk kemudian dikeluarkan lewat urine.

Untuk bisa bertahan hidup, pasien yang mengalami gagal ginjal harus melakukan prosedur cuci darah atau hemodialisis. Prosedur ini bertujuan untuk menyaring racun dan zat sisa dari dalam darah dengan bantuan mesin dialisis atau dialyzer.

Seperti apa tanda-tanda penyakit ginjal yang sudah parah dan perlu menjalani prosedur cuci darah?
Dikutip dari Mayo Clinic, penyakit ginjal kronis (chronic kidney disease/CKD) menimbulkan gejala secara bertahap. Akibatnya, seseorang dengan penyakit ginjal bisa saja tidak sadar dirinya memiliki kondisi tersebut.

Ketika penyakit ginjal sudah memasuki tingkat yang lebih parah, barulah gejala mulai muncul seiring berkembangnya penyakit ginjal kronis menjadi gagal ginjal, gejala yang bisa muncul dapat berupa :

1. Mual
2. Muntah
3. Kehilangan selera makan
4. Kelelahan dan kelemahan
5. Perubahan pada seberapa banyak Anda buang air kecil
6. Nyeri dada, jika cairan menumpuk di sekitar lapisan jantung
7. Sesak napas, jika cairan menumpuk di paru-paru
8. Pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki
9. Tekanan darah tinggi (hipertensi) yang sulit dikendalikan
10. Sakit kepala
11. Kesulitan tidur
12. Penurunan ketajaman mental
13. Kedutan dan kram otot
14. Gatal terus-menerus
15. Rasa metalik di mulut (rasa logam)

Ginjal masih bisa berfungsi ketika kerusakan terjadi di tahap awal. Karenanya, gejala atau tanda mungkin tidak akan muncul hingga terjadi kerusakan selanjutnya yang tidak dapat dipulihkan. Tanda-tanda penyakit ginjal juga sering kali tidak spesifik, artinya gejala yang sama juga bisa disebabkan oleh penyakit lain.

Salah satu cara untuk mengurangi risiko gagal ginjal di usia muda adalah dengan memperhatikan asupan yang dikonsumsi. Melindungi ginjal termasuk dengan menjaga diri dari penyakit-penyakit yang bisa memicu yakni diabetes dan hipertensi.
 
Gagal ginjal kronis adalah penyakit yang berbahaya, sebab pengidapnya tidak akan merasa gejala sampai ginjalnya sudah rusak.

Dikutip dari laman National Kidney Foundation, berikut kebiasaan yang wajib dilakukan agar tak kena gagal ginjal :
 
1. Pilih makanan yang sehat
Makanlah makanan yang sehat, yang dimaksud adalah seperti buah-buahan segar, sayur dan buah segar, biji-bijian dan makanan rendah lemak. (Garam & gula wajib dikurangi)

2. Olahraga minimal 30 menit
Menjaga berat badan yang sehat dengan berolahraga secara teratur, dapat mengendalikan tekanan darah dan kolesterol, membangun kekuatan dan daya tahan, serta menurunkan resiko terkena penyakit seperti diabetes, penyakit jantung dan penyakit ginjal. Ada banyak olahraga yang dapat membantu selalu sehat, termasuk berjalan kaki, berolahraga atau latihan aerobic seperti jogging dan berenang.

3. Jangan terlalu sering mengonsumsi obat Pereda nyeri
Mengonsumsi obat Pereda nyeri yang disebut NSAID (obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen) secara berlebihan dapat menyebabkan penyakit ginjal. Penggunaan NSAID dalam dosis tinggi dan dalam jangak panjang, mengurangi aliran darah ke ginjal yang dapat membahayakan jaringan ginjal.

4. Berhenti merokok
Merokok menyebabkan penyakit pada banyak organ tubuh, termasuk ginjal. Jika tidak dapat berhenti merokok sendiri, tanyakan pada dokter terkait pengobatan untuk berhenti merokok. Intinya penting untuk segera berhenti dari kebiasaan merokok.

5. Tidur yang cukup
Usahakan untuk tidur selam 7-8 jam setiap malam. Jika kebutuhan istirahat/tidur kita terpenuhi, metabolisme tubuh kita akan bekerja dengan baik. Tidur yang cukup sama dengan menjadikan organ tubuh kita pun lebih sehat.

Demikian artikel kesehatan terkait pengetahuan seputar organ tubuh ginjal serta cara menjaga kedua ginjal kita tetap sehat, semoga kita semua senantiasa selalu diberikan keberlimpahan nikmat dan rejeki, termasuk nikmat sehat tentunya. Akhir kata, Kesehatan memang bukanlah segalanya, namun segalanya akan menjadi lebih berarti jika kita sehat. Sehat lahir dan batin.